Yayasan Al – Musadaddiyah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan segera mewujudkan pembangunan rumah sakit berkonstruksi lima lantai, dengan menelan dana sekitar Rp 340 miliar.
Pembangunan Rumkit tersebut, rencananya terobsesi cukup lama menyusul masih rendahnya indek kesehatan di Kabupaten Garut, yang pada akhir Desember 2010 bertengger pada 67,35 atau hanya meningkat 0,35 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sedangkan dari sebanyak 2.417.404 penduduk di kabupaten ini, hingga sekarang masih memiliki dua Rumkit, sedangkan di Tangerang terdapat 29 Rumkit bahkan di Tasikmalaya pun telah memiliki empat Rumkit, tegas KH. Cecep Abdul Halim, Lc kepada Garut News, Rabu.
Ketua Yayasan Al-Musadaddiyah itu, juga mengemukakan kondisi yang memprihatinkan tersebut mendorong pihaknya menggandeng kalangan investor mewujudkan Rumkit yang bisa menjaring konsumen selama ini berobat ke Bandung atau ke luar daerah lainnya.
Sekaligus dapat tetap melaksanakan fungsi sosialnya, memberikan jasa layanan kesehatan kepada masyarakat berkondisi sosial ekonomi lemah, katanya.
Maka hari ini pun, proses perijinannya dibahas bersama berbagai institusi teknis terkait dihadiri pula Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, SE, M.Si, ungkap Cecep Abdul Halim.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr H. Hendy Budiman, M.Kes menyatakan, sangat apresiasi terhadap rencana pembangunan Rumkit ber type swasta utama ini, karena dipastikan bisa memenuhi kebutuhan berobat rujukan masyarakat.
Dipastikan masyarakat pun menunggu kehadiran Rumkit baru tersebut, yang juga diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan kondisi indek kesehatan di daerahnya, karena terdapat kewajiban 30 persen melayani masyarakat kurang mampu.
Selama ini pun, terdapat sekurangnya delapan investor yang berminat membangun Rumkit Swasta, namun hanya Yayasan Al-Musadaddiyah yang dinilainya serius segera mewujudkannya, antara lain dibuktikan digelarnya rapat koordinasi dengan seluruh institusi teknis.
Konsultan Rumkit Al-Musadaddiyah, dr Hj. Yati Maryati, M.Kes kepada Garut News mengatakan, pembangunan tahap pertamanya memiliki fasilitas 150 tempat tidur, kemudian akan ditingkatkan menjadi 250 tempat tidur, dibangun diatas tanah sekitar 3 hektare dengan luas bangunan 25.000 m2 di Jl. Subya Dinata milik Al-Musadaddiyah, ujarnya.
Re-post from: garutkab.go.id
Ketua Yayasan Al-Musadaddiyah itu, juga mengemukakan kondisi yang memprihatinkan tersebut mendorong pihaknya menggandeng kalangan investor mewujudkan Rumkit yang bisa menjaring konsumen selama ini berobat ke Bandung atau ke luar daerah lainnya.
Sekaligus dapat tetap melaksanakan fungsi sosialnya, memberikan jasa layanan kesehatan kepada masyarakat berkondisi sosial ekonomi lemah, katanya.
Maka hari ini pun, proses perijinannya dibahas bersama berbagai institusi teknis terkait dihadiri pula Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, SE, M.Si, ungkap Cecep Abdul Halim.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr H. Hendy Budiman, M.Kes menyatakan, sangat apresiasi terhadap rencana pembangunan Rumkit ber type swasta utama ini, karena dipastikan bisa memenuhi kebutuhan berobat rujukan masyarakat.
Dipastikan masyarakat pun menunggu kehadiran Rumkit baru tersebut, yang juga diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan kondisi indek kesehatan di daerahnya, karena terdapat kewajiban 30 persen melayani masyarakat kurang mampu.
Selama ini pun, terdapat sekurangnya delapan investor yang berminat membangun Rumkit Swasta, namun hanya Yayasan Al-Musadaddiyah yang dinilainya serius segera mewujudkannya, antara lain dibuktikan digelarnya rapat koordinasi dengan seluruh institusi teknis.
Konsultan Rumkit Al-Musadaddiyah, dr Hj. Yati Maryati, M.Kes kepada Garut News mengatakan, pembangunan tahap pertamanya memiliki fasilitas 150 tempat tidur, kemudian akan ditingkatkan menjadi 250 tempat tidur, dibangun diatas tanah sekitar 3 hektare dengan luas bangunan 25.000 m2 di Jl. Subya Dinata milik Al-Musadaddiyah, ujarnya.
Re-post from: garutkab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar