Ketegangan baru-baru ini antara Korea Utara dan Selatan adalah bagian dari strategi AS untuk melancarkan perang dingin terhadap Cina, kata seorang aktivis anti-perang.
"Semua itu merupakan bagian dari kebijakan sekarang AS untuk mengelilingi dan benar-benar untuk membuka perang dingin baru terhadap Cina," kata wakil Direktur International Action Center, Sara Flounders pada hari Kamis kemarin (2/12).
Flounders merujuk pada rencana Washington untuk mengadakan manuver militer terbaru dengan Korea Selatan dan Jepang di Semenanjung Korea, di tengah ketegangan antara Seoul dan Pyongyang.
Permintaan AS bahwa Cina harus memberi tekanan pada Republik Demokratik Rakyat Korea merupakan upaya untuk mengacaukan Korea Utara dan memberi tekanan besar juga pada Cina," tambahnya dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
Aktivis anti-perang ini meramalkan bahwa Amerika Serikat tidak akan berhasil dalam rencananya sejak Washington tidak dalam memegang posisi kekuasaan seperti dulu beberapa tahun yang lalu.
Amerika Serikat adalah sebuah kekaisaran yang semakin menurun dan membusuk, tidak dapat menonjolkan dirinya dalam perang di negeri manapun di Asia," lanjut Flounders mengatakan.
Flounders berpendapat bahwa "ini adalah waktu dalam sejarah ketika negara-negara di dunia telah bangkit dan telah menegaskan hak-hak nasional mereka dan berdaulat serta tidak mungkin mereka akan tunduk dengan tindakan semacam ini berupa pemerasan dan tekanan."(fq/prtv)
Sumber: www.eramuslim.com
Flounders merujuk pada rencana Washington untuk mengadakan manuver militer terbaru dengan Korea Selatan dan Jepang di Semenanjung Korea, di tengah ketegangan antara Seoul dan Pyongyang.
Permintaan AS bahwa Cina harus memberi tekanan pada Republik Demokratik Rakyat Korea merupakan upaya untuk mengacaukan Korea Utara dan memberi tekanan besar juga pada Cina," tambahnya dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
Aktivis anti-perang ini meramalkan bahwa Amerika Serikat tidak akan berhasil dalam rencananya sejak Washington tidak dalam memegang posisi kekuasaan seperti dulu beberapa tahun yang lalu.
Amerika Serikat adalah sebuah kekaisaran yang semakin menurun dan membusuk, tidak dapat menonjolkan dirinya dalam perang di negeri manapun di Asia," lanjut Flounders mengatakan.
Flounders berpendapat bahwa "ini adalah waktu dalam sejarah ketika negara-negara di dunia telah bangkit dan telah menegaskan hak-hak nasional mereka dan berdaulat serta tidak mungkin mereka akan tunduk dengan tindakan semacam ini berupa pemerasan dan tekanan."(fq/prtv)
Sumber: www.eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar