Inspeksi mendadak (sidak) digelar Pemkab Garut dipimpin langsung Bupati Garut Aceng H.M. Fikri untuk memantau harga cabai yang melambung tinggi di pasaran. Sasaran sidak di antaranya penjual eceran dan pedagang tingkat bandar di Pasar Guntur Ciawitali, Jumat (7/1).
Menurut pedagang cabai, Wati (39), harga cabai rawit merah jenis “Inul” sampai seharga Rp 80 ribu/kg. “Sampai susah barangnya, jadi langka di pasaran,” katanya.
Kini, harga pasaran cabai mulai menurun. Namun, penjualan justru ikut menurun. “Karena stok mulai banyak, mempengaruhi fluktuasi harga. Faktor cuaca menjadi salah satu penyebabnya,” kata Bupati Garut Aceng HM Fikri.
Melihat konsumsi masyarakat, lanjut Aceng, tiap orang rata-rata mengkonsumsi 3 kg cabai/tahun. Masyarakat diimbau menanam cabai tidak hanya di ladang, tapi juga dipot untuk membantu pasokan cabai. Kab. Garut juga mendapat jatah bibit gratis untuk 40 hektare dengan jumlah bibit 10 kg lebih. Kelompok tani membagi ke masyarakat untuk menanamnya.
Re-post from : garutkab.go.id
Menurut pedagang cabai, Wati (39), harga cabai rawit merah jenis “Inul” sampai seharga Rp 80 ribu/kg. “Sampai susah barangnya, jadi langka di pasaran,” katanya.
Kini, harga pasaran cabai mulai menurun. Namun, penjualan justru ikut menurun. “Karena stok mulai banyak, mempengaruhi fluktuasi harga. Faktor cuaca menjadi salah satu penyebabnya,” kata Bupati Garut Aceng HM Fikri.
Melihat konsumsi masyarakat, lanjut Aceng, tiap orang rata-rata mengkonsumsi 3 kg cabai/tahun. Masyarakat diimbau menanam cabai tidak hanya di ladang, tapi juga dipot untuk membantu pasokan cabai. Kab. Garut juga mendapat jatah bibit gratis untuk 40 hektare dengan jumlah bibit 10 kg lebih. Kelompok tani membagi ke masyarakat untuk menanamnya.
Re-post from : garutkab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar