Puluhan mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Garut, melakukan aksi galang dana di bundaran Simpang Lima Garut, Selasa (1/2) siang. Aksi penggalangan dana itu dilakukan untuk membantu kepulangan tenaga kerja wanita (TKW) yang terlantar dan menjadi korban kekerasan di luar negeri.
Aksi solidaritas mahasisiwi ini dilakukan dengan meminta sumbangan kepada pengguna jalan yang melintasi Simpang Lima sebagai jalur utama di Garut kota. Selain itu, mereka juga berorasi dan membawa berbagai spanduk penolakan terhadap kekerasan TKI di luar negeri.
“Aksi penggalangan dana ini sebagai bentuk solidaritas kita terhadap perempuan yang jadi TKI dan mengalami nasib buruk. Kami ingin mereka segera dipulangkan,” kata koordinator penggalangan dana, Sari Patun Nisa saat ditemui di kawasan Simpang Lima Garut, Selasa (1/2).
Aksi penggalangan dana ini, kata Sari, akan berlangsung selama tiga hari hingga tanggal 3 Februari dengan lokasi penggalangan di beberapa tempat keramaian masyarakat di Kota Garut. Hasil penggalangan dana yang terkumpul, kata dia, selanjutnya akan digabungkan dengan hasil penggalangan dari daerah lain di Jawa Barat.
“Dana yang terkumpul ini akan disumbangkan, dengan harapan dapat membantu kepulangan TKW yang menjadi korban kekerasan yang tidak bisa pulang ke Indonesia,” kata Sari.
Re-post from: garutkab.go.id
“Aksi penggalangan dana ini sebagai bentuk solidaritas kita terhadap perempuan yang jadi TKI dan mengalami nasib buruk. Kami ingin mereka segera dipulangkan,” kata koordinator penggalangan dana, Sari Patun Nisa saat ditemui di kawasan Simpang Lima Garut, Selasa (1/2).
Aksi penggalangan dana ini, kata Sari, akan berlangsung selama tiga hari hingga tanggal 3 Februari dengan lokasi penggalangan di beberapa tempat keramaian masyarakat di Kota Garut. Hasil penggalangan dana yang terkumpul, kata dia, selanjutnya akan digabungkan dengan hasil penggalangan dari daerah lain di Jawa Barat.
“Dana yang terkumpul ini akan disumbangkan, dengan harapan dapat membantu kepulangan TKW yang menjadi korban kekerasan yang tidak bisa pulang ke Indonesia,” kata Sari.
Re-post from: garutkab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar