01 Februari 2011

Israel-AS Diam-diam Bertemu Bahas Kondisi Terkini Mesir

Ehud Barak

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Israel makin cemas dengan posisi Presiden Mesir, Hosni Mubarak, yang kini diujung tanduk. Ehud Barak, menteri pertahanan Israel, diam-diam membahas situasi terkini di Mesir dengan Robert Gates, menteri pertahanan AS, pada hari Minggu. Tak satupun pejabat kedua negara ini mengkonfitmasi kebenaran berita itu, namun kantor Barak membenarkan. Tidak ada rincian dari diskusi itu, semua bersifat rahasia.

Selama akhir pekan, Israel mengevakuasi keluarga diplomat dari Kairo dan aparat keamanan mulai melakukan rapat-rapat secara intens.

Perhatian utama Israel, mengutip surat kabar Haaretz, adalah bahwa people power bisa dikomandoi oleh kelompok oposisi terkuat Mesir, Ikhwanul Muslimin, dan sekutunya, yang mungkin akan menjauhkan dari keselarasan dengan Barat dan mungkin membatalkan perjanjian damai dengan Israel.

Republika OnLine » Breaking News » Internasional
Israel-AS Diam-diam Bertemu Bahas Kondisi Terkini Mesir
Senin, 31 Januari 2011, 22:58 WIB
Smaller Reset Larger
Israel-AS Diam-diam Bertemu Bahas Kondisi Terkini Mesir
Ehud Barak

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Israel makin cemas dengan posisi Presiden Mesir, Hosni Mubarak, yang kini diujung tanduk. Ehud Barak, menteri pertahanan Israel, diam-diam membahas situasi terkini di Mesir dengan Robert Gates, menteri pertahanan AS, pada hari Minggu. Tak satupun pejabat kedua negara ini mengkonfitmasi kebenaran berita itu, namun kantor Barak membenarkan. Tidak ada rincian dari diskusi itu, semua bersifat rahasia.

Selama akhir pekan, Israel mengevakuasi keluarga diplomat dari Kairo dan aparat keamanan mulai melakukan rapat-rapat secara intens.

Perhatian utama Israel, mengutip surat kabar Haaretz, adalah bahwa people power bisa dikomandoi oleh kelompok oposisi terkuat Mesir, Ikhwanul Muslimin, dan sekutunya, yang mungkin akan menjauhkan dari keselarasan dengan Barat dan mungkin membatalkan perjanjian damai dengan Israel.

"Israel kini diliputi oleh rasa takut," tulis Sever Plocker, seorang komentator Israel, di harian Yediot Ahronot.

Menurut salah satu penasehat politik Preside AS, Barack Obama, Hosni Mubarak sudah habis.

"Jelas terlihat, pemerintahan Hosni Mubarak sudah kehabisan waktu," kata pejabat tinggi Gedung Putih yang identitasnya dirahasiakan ini pada New York Times, Senin.

Menurut dia, meski AS sudah memberi sinyal soal situasi politik di Mesir, tapi pemerintahan Obama tetap ingin rakyat Mesir lah yang menentukan masa depan mereka sendiri.

Obama juga terlihat sangat berhati-hati mengomentari persoalan Presiden Mesir. Menurut pejabat senior itu, kehati-hatian Obama berkomentar soal Mubarak dikarenakan sangat sensitifnya isu Mesir bagi AS. Bila Mubarak benar-benar jatuh, AS memperkirakan Mesir akan kacau.

Meski demikian, Obama memberi sinyal bahwa pemerintahan Mesir harus mengambil langkah-langkah konkrit untuk memulihkan kewibawaannya di depan rakyat.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Al Jazeera
Re-post from: republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar