22 Desember 2010

Muslimah Rusia Kepincut Busana Muslim Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kabar gembira bagi para pengusaha busana Muslim di Indonesia. Ternyata Muslimah-Muslimah Rusia sangat menyukai busana-busana Muslim produksi Indonesia. Ini terbukti dari besarnya minat Muslimah Rusia pada ajang sejumlah fashion show busana Muslim yang digelar KBRI Moskow di Rusia. "Minat mereka sangat tinggi dan tentunya ini merupakan peluang besar bagi pengusaha busana Muslim Indonesia,'' tandas Dubes Indonesia untuk Moskow,

Hamid Awaludin pada acara Peningkatan Program Kemitraan KBRI Moskow dengan kementerian Agama di Kantor kementerian Agama, Jakarta, Rabu (22/12).

Menurut Hamid, busana Muslim produksi Indonesia sangat disukai karena busana Muslim Indonesia kaya akan corak, warna dan motif. "Dengan warna-warna yang menarik namun kalem serta kaya akan motif, membuat mereka senang dengan produk Indonesia," tutur Hamid yang didampingi Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat PhD.

Bahkan menurut Hamid, pada sejumlah gelaran busana Muslim di Rusia, model-modelnya antara lain juga Muslimah dari Rusia. Selain Busana Muslim, Hamid juga menegaskan bahwa produk-produk makanan halal juga sangat berpeluang untuk masuk dan berkembang di Rusia. Masyarakat Muslim Rusia sangat concern terhadap makanan halal.

"Setiap tahun selalu digelar Halal Food Festival dan mengundag ratusan produsen makanan halal dari seluruh dunia,'' ungkap Hamid. Menurutnya, setiap tahun juga setidaknya ada lima produsen makanan halal produk Indonesia yang ambil bagian pada festival tersebut.

Hanya saja Hamid sangat menyayangkan sikap pengusaha-pengusaha Indonesia yang tampaknya kurang bisa menjaga hubungan bisnis dengan Rusia. "Jadi yang terjadi adalah, setiap pameran atau peragaan busana, para pengusaha Rusia yang berminat untuk bekerjasama merasa kecewa. Karena kebiasaan, setelah pameran atau peragaan busana ini, pengusaha Indonesia susah untuk dikontak. Nomor telepon yang diberikan ke mereka tak bisa dihubungi, email mereka juga tidak dijawab oleh para pengusaha kita. Jadi sayang jika peluang-peluang besar seperti ini tidak berkelanjutan," tandas Hamid.

Red: Djibril Muhammad
Rep: Rahmat Santosa B

Sumber: republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar