01 Februari 2011

Pedagang Tolak Ramayana

Ratusan pedagang Pasar Guntur Ciawitali Garut menolak pembangunan pusat perbelanjaan Ramayana di Jalan Guntur.

Para pedagang khawatir pendapatan mereka menurun dengan adanya Ramayana. Penolakan tersebut disampaikan para pedagang saat menggelar aksi demo di Gedung DPRD Kabupaten Garut,kemarin. Koordinator aksi, Rahmat, 42, menyebutkan para pedagang khawatir omzet mereka menurun bila pusat perbelanjaan modern itu sudah beroperasi. Pasalnya, lokasi Ramayana berdekatan dengan tempat mereka berdagang. “Kami kecewa terhadap Pemkab Garut yang telah memberikan izin untuk mendirikan Ramayana. Keberadaan Ramayana bisa membunuh usaha para pedagang kecil dan menengah di Pasar Guntur Ciawitali,”tegasnya.
Salah seorang pedagang di Pasar Guntur Ciawitali, Soni Abidin, 37,menuturkan hal yang sama.Pendapatan para pedagang menengah dan kecil menjadi berkurang karena mereka mengaku kesulitan bersaing dengan pasar modern. “Pasar modern di Garut sudah menjamur,dari minimarket hingga yang akan beroperasi,Ramayana. Kami menagih kepedulian pemerintah atas nasib kami. Bila pemerintah tidak menggubris aksi kami hari ini, kami berjanji akan mendatangkan lebih banyak massa lagi,” tukasnya. Sambil menunggu anggota Dewan untuk menerima keluhan mereka, para pedagang melampiaskan rasa kekecewaannya dengan melempar-lempar dagangan berupa sayuran yang telah busuk.

Tak lama kemudian,beberapa orang perwakilan para demonstran ini pun diterima masuk ke dalam ruangan oleh seorang anggota Dewan untuk melakukan audiensi. Sebelumnya,pembangunan pusat perbelanjaan Ramayana telah ditandai dengan peletakan batu pertama di kawasan Jalan Guntur oleh Bupati Garut Aceng HM Fikri beserta jajarannya pada Rabu (26/1) lalu. Bangunan pusat perbelanjaan itu akan didirikan di atas lahan bekas Pabrik Tenun Garut seluas 1,6 hektare (ha), dengan luas bangunan sekitar 16.000 meter per segi, ketinggian empat lantai.

Re-post from: garutkab.go.id

0 komentar:

Posting Komentar