18 Januari 2011

Jubir Presiden: Tokoh Agama Belum Satu Suara

Julian Aldrin Pasha
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Juru Bicara Kepresidenan, Julian A Pasha, mengatakan dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan tokoh agama pada Senin (17/1) tidak ada momen pembacaan poin-poin kebohongan pemerintah.

Dalam pertemuan itu dibacakan tujuh catatan tokoh agama oleh Din Syamsuddin. Julian mengatakan, isi tujuh catatan itu tidak merepresentasikan seluruh tokoh agama.

"Ketika pertemuan berjalan, sebagian dari pemuka agama merasa apa yang disampaikan Pak Din itu tidak mewakili semua pemuka agama," ujar Julian, Selasa (18/1). Menurut Julian, masih ada perbedaan pendapat di kalangan tokoh agama terkait catatan untuk pemerintah.

"Terjadi perbedaan pandangan di antara para tokoh agama, artinya belum ada masukan yang bersifat final," ujar Julian. Dia menambahkan, tujuh catatan yang didampaikan Din itu masih perlu dibahas lagi di antara para tokoh agama supaya bisa merepresentasikan semua pihak. Oleh karenanya, tujuh catatan itu tidak diserahkan kepada pemerintah.

Mengenai sikap dan tanggapan Presiden terhadap tujuh catatan itu, Julian mengatakan, Presiden tentu langsung menanggapi. "Presiden menjawab dan merespon semua poin yang disampaikan," ujarnya. Julian menambahkan, Presiden memahami catatan itu bukan bersifat final.

Julian mengingatkan, pertemuan Presiden dengan tokoh agama ini merupakan inisiatif tokoh agama. "Bukan permintaan pemerintah, di atur, dan sebagainya," kata Julian. Namun, Presiden sepakat bahwa perlu ada dialog yang baik antara pemerintah dan tokoh agama hingga pada akhirnya mencapai titik temu pandangan.

Sumber: republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar