08 Desember 2010

Sumbar Aplikasikan Filosofi Surau Dalam Dunia Pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Sumatera Barat mulai mengaplikasikan filosofi pendidikan surau untuk dunia pendidikan formal dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan yang tidak saja menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga mengamalkan norma agama. 

Aplikasi filosofi surau, karena metode pendidikan nonformal itu telah terbukti dalam sejarah melahirkan lulusan dan tokoh-tokoh berkualitas dari Sumbar, kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Rabu. Menurut dia, filosofi surau pada masa lalu telah menjadi metode pendidikan yang dilandasi pengembangan logika (dalil agli) yang kemudian dituntaskan dengan pemahaman keimanan/spiritual (dalil naqli) yang telah terbukti melahirkan lulusan berkualitas di masa lalu.

Ia menyebutkan, aplikasi penerapan filosofi surau di masa kekinian dalam ruang kelas dilakukan melalui penguatan pembelajaran sains ditunjang pemahaman dari sudut keagamaan dan pembelajaran agama yang ditunjang penguatan keilmuan. Melalui aplikasi ini diharapkan pemahaman para siswa terhadap suatu substansi tidak saja dari sisi keilmuan tetapi juga dari sudut keagamaan, tambahnya.

Guna pelaksanaan aplikasi ini, tengah disiapkan para gurunya melalui pelatihan (TOT) yang digelar Pemerintah Provinsi Sumbar, katanya. Pada bagian lain, untuk penguatan konsep pendidikan bernuansa surau, juga ditopang pelaksanaan pelajaran muatan lokal pendidikan Al Quran, tambahnya.

Ia menjelaskan, dalam kurikulum ini diberikan pemahaman ayat Al Quran tentang sesuatu yang menjadi kajian pada mata pelajaran sains serta semester dan kelas yang sama sehingga dalam pemahaman siswa tentang sains dan amanat Al Quran berkaitan dengan materi pelajaran yang menjadi satu kesatuan.

Selanjutnya, untuk pembentukan karakter siswa, sedang disusun konsep sekolah sehari penuh atau "Full Day" dimana setiap hari setelah pelajaran kurikuler ada kegiatan terstruktur yang memperkuat pembentukan karakter dan jati diri siswa. Konsep ini dilaksanakan sebagai persiapan adanya sekolah berasrama (boarding school), sehingga diharapkan melahirkan lulusan yang berkarakter, tambah Irwan.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant

re-post from: www.republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar