09 Februari 2011

Mujahidin Rusia Ber-amar Ma'ruf Nahi Munkar, Seperti FPI

MOSKOW (voa-islam.com): Seorang pria-pria sedang menenggak vodka (minuman keras khas Rusia) di bar hotel Rusia di wilauah Ingushetia Muslim, tiba-tiba datang seorang pria bertopeng, dengan tenang ia mendekati para pria pemabuk itu sambil menyenggolkan senapan AK-47 mereka ke pundah para pemabuk dan menyuruh mereka pergi dari tempat itu.

Merekalah para pria-pria Muslim yang sedang ber "amar ma'ruf nahi munkar" di wilayah tersebut.

Pemerintah setempat kemudian memperkerjakan penjaga keamanan untuk menjaga bar-bar sejenis agar tidak didatangi para pria bertopeng lagi.

"Kami mendengar laporan para pemberontak sedang berkeliaran mencari mangsa lagi dan kami ingin mencegahnhya," kata seorang petugas keamanan yang tidak mau disebutkan namanya.

Setidaknya selusin tempat menjual alkohol di Kaukasus Utara diserang dengan granat, bom dan tembakan selama setahun terakhir oleh para pejuang Islam bersenjata yang berniat menerapkan hukum syariah, hal tersebut kadang menyebabkan sebuah pertempuran kecil antara pejuang Islam melawan orang-orang yang suka minum-minum tersebut.

Minggu lalu, sebuah serangan fatal terakhir terjadi di kota Khasavyurt di Dagestan, dekat perbatasan Chechnya, dimana sebuah bom merobek sebuah kafe yang menjual alkohol, serangan itu menewaskan empat orang.

Media pemerintah menunjukkan gambar dari kafe yang rusak. Para pejuang Islam kemudian mengatkan dalah sebuah pernyataan bahwa "pemilik bar sudah berkali-kali diingatkan tapi mereka arogan."

"Ini hanya soal waktu sebelum tempat itu terlibat dalam alkohol kotor.... mereka akan menemui kehancuran," pernyataan pejuang Islam di situs jamaatshariat.com yang menjadi situs afiliasi pejuang Islam.

Selain penjual alkohol, pihak polisi dan penegak hukum juga menanggung akibat serangan dari pejuang di Kaukasus Utara, namun serangan terhadap penjual alkohol semakin meningkat. Serangan tahun lalu hampir dua kali lipat dari tahun 2009, kata para pejabat.

Untuk segelintir restoran dan toko-toko yang menjual alkohol di kota terbesar Ingushetia Nazran, itu adalah bisnis yang beresiko dan belum menguntungkan. Banyak tempat tidak diberi nama karena takut diindetifikasi oleh pejuang Islam sebagai toko penjual alkohol.

"Anda harus sangat berhati-hati disini jika ingin menjual alkohol," kata Hava, manajer dari bar "Raisky Ugolok" atau "Pojok Surga" di pusat kota. Bar itu terletak di samping sebuah pabrik roti, berwarna hijau pastel, pembeli disana akan diperiksa setiap kali masuk dan bar tersebut dipasang kamera keamanan pada pintu masuknya.

Sejak runtuhnya Uni Soviet 20 tahun lalu, alkohol di seluruh wilayah Rusia Muslim menjadi semakin tidak terlihat, itu terjadi saat penduduk mulai menjalani kebangkitan Islam, mereka menghormati larangan Islam tentang alkohol.

Beberapa pejabat bahkan berbicara secara terbuka tentang ketidaksukaan mereka terhadap alkohol.

"Kami adalah pengikit Islam dan alkohol tidak diterima disini," kata Bashir Badiyev selaku kepala administrasi wilayah Malgobek.

Hal itulah yang menyebabkan Moskow gelisah akan pengaruh dari ide-ide Islam di wilayah itu, beberapa orang malah mengatakan ide-ide itu bisa berbahaya.

Jadi, selain berperang, para pejuang Islam itupun tidak melupakan perintah amar ma'ruf nahi munkar di setiap tempat, karena menenggak alkohol merupakan hal munkar maka para pejuang itu melakukan pencegahan. [Za/reuters]

Re-post from: voa-islam.com

0 komentar:

Posting Komentar