15 Januari 2011

Venezuela Minta Hentikan Sinetron Kolombia

CARACAS, (PRLM).- Venezuela minta saluran televisi swasta menghentikan sinetron dari Kolombia karena dianggap menghina orang Venezuela.

Sinetron berjudul Chepe Fortuna menampilkan sosok yang bernama Colombia sedangkan saudara perempuannya seorang sekretaris bernama Venezuela yang memiliki a***g bernama Little Hugo, sama dengan dengan nama pemimpin Venezuela Hugo Chavez.

Dalam salah satu episodenya, Venezuela kehilangan a***gnya, Little Hugo, namun Colombia mengatakan kepadanya dia lebih baik tanpa a***g itu.

Episode ini muncul pada saat kedua negara sedang memperbaiki hubungan bilateralnya.

Mereka memulihkan hubungan Agustus lalu tidak lama setelah Presiden Juan Manuel Santos berkuasa di Kolombia.

Regulator telekomunikasi Venezuela Conatel mengatakan karakter sekretaris itu "berulangkali dihubungkan dengan kejahatan, suka campur tangan dan sikap yang vulgar".

Sikapnya yang menebar gosip dan tidak senonoh, katanya, menunjukkan "manipulasi yang memalukan untuk menurunkan moral rakyat Venezuela".

Conatel memerintahkan saluran televisi Televen untuk menghentikan program itu Kamis malam.

Namun saluran televisi itu belum menyampaikan tanggapan atas permintaan itu.

Produser sinetron Miguel Angel Baquero menyangkal programnya mendorong sikap politik yang tidak toleran.

"Ini adalah tradisi cerita rakyat dengan tujuan menghibur masyarakat dan menunjukkan bagaimana humor rakyat pantai Kolombia memanggil perempuan bersaudara itu Colombia dan Venezuela," katanya.

Televen bukan pertama kalinya dikritik penguasa Venezuela.

Tahun 2009, televisi ini diperintahkan menghentikan seri kartun dari Amerika Family Guy karena dianggap menyetujui pemakaian ganja.

Dan pada tahun 2008, saluran terlevisi ini dipaksa menayangkan film pelayanan publik sebagai hukuman sesudah menyiarkan episode The Simpons, seri kartun dari Amerika yang dianggap tidak tepat untuk anak-anak, pada pagi hari.

Chavez mengawasi media di Venezuela dengan ketat sehingga kubu oposisi menuduhnya berusaha mencegah liputan politik yang menunjukkan ketidakpuasan masyarakat. (A-26/bbc).***

Sumber: Pikiran Rakyat Online

0 komentar:

Posting Komentar