18 Januari 2011

Stok Beras Terus Berkurang Akibat Gagal Panen

Stok beras di sejumlah pedagang pasar tradisional di Kab. Garut mengalami penurunan secara tajam, akibat terjadinya gagal panen di beberapa daerah pemasok. Kondisi tersebut memicu terjadinya kenaikan harga beras di pasaran selama beberapa pekan terakhir ini.

Hal itu seperti diakui oleh pedagang beras, Neng Yeti (30) di Pasar Guntur Ciawitali Kab. Garut, Minggu (16/1). “Dari daerah pemasok barangnya langka, jadi kami kekurangan stok beras untuk dijual,” katanya.

Pada kondisi normal, tutur Yeti, dirinya mendapat pasokan dari Jawa Tengah lebih dari 7-8 ton per hari. Namun, sebulan terakhir dirinya hanya mendapat pasokan 7 ton per tiga hari. “Pemasok barang mengaku kesulitan mendapat gabah kering. Sawah di sebagian besar Jawa Tengah gagal panen sehingga mengurangi stok kiriman,” ucapnya.

Harga beras di pasaran terutama di pasar besar Garut, kenaikan harga rata-rata mencapai Rp 800-Rp 1.000/kg.

Sementara pasokan beras dari petani di Kab. Garut pun sulit didapat karena banyak yang dipasarkan ke luar Garut, di samping lahan pertanian yang gagal panen akibat anomali cuaca.

Terkait kenaikan harga beras di pasaran sejak satu bulan terakhir ini, Bupati Garut Aceng H.M. Fikri berjanji akan melakukan peninjauan terkait kenaikan harga beras tersebut. “Jika harganya sudah di atas normal, bisa saja kita lakukan operasi pasar ,” ujarnya.

Re-post from: garutkab.go.id

0 komentar:

Posting Komentar