30 Januari 2011

Penjaga Penjara Kosong, Anggota Ikhwanul Muslimin Bebas

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Tigapuluh empat anggota Persaudaraan Muslim, termasuk tujuh pemimpin, meninggalkan penjara Kairo tanpa hambatan pada Ahad, setelah penjaga meninggalkan pos mereka di tengah unjukrasa menentang pemerintah, kata salah seorang pengacara mereka.

Mereka ditangkap pada Kamis, baik di rumah maupun dalam unjukrasa menentang pemerintah Presiden Hosni Mubarak, yang telah berkecamuk lima hari dan menewaskan lebih dari 100 orang.

Ribuan tahanan lari dari penjara di seluruh Mesir, baik dalam kerusuhan maupun setelah penjaga penjara meninggalkan pos mereka selama unjukrasa tersebut.

Sementara itu, keluarga tahanan menyerbu penjara di Wadi Natroun, 120 kilometer baratlaut Kairo, dan membebaskan beberapa ribu tahanan, kata kepala kantor Persaudaraan, Mohamed Osama kepada kantor berita Inggris Reuters.

Pemerintah Mubarak, yang pendahulunya ditembak pejuang, mewaspadai kelompok mana pun dengan kecenderungan Islami, termasuk Persaudaraan, yang sejak lama meninggalkan kekerasan dan bersikukuh memperjuangkan perbaikan secara damai.

Persaudaraan Muslim, kelompok lawan paling tergalang di negara itu, menguasai 20 persen dari kursi di parlemen. Kelompok itu secara resmi dilarang, tapi menurunkan calonnya dengan sebutan "mandiri" dalam pemilihan anggota parlemen pada 2005, yang dikotori kekerasan dan pelanggaran.

Pada saat itu, Persaudaraan Muslim memperoleh 88 dari 454 kursi dalam pemilihan parlemen.
Ketenaran gerakan itu berasal dari karya kemasyarakatannya, berbeda mencolok dengan Partai Demokrasi Nasional berkuasa, yang secara luas dinilai korup.

Red: Stevy Maradona
Sumber: Antara
Re-post from: republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar