04 Januari 2011

Jalan Provinsi Ambles di Cikajang

Separuh ruas jalan arah Garut-Pameungpeuk, tepatnya di Kampung Simpang, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajan,g Kab. Garut, mengalami ambles akibat terus diguyur hujan deras sepanjang Minggu (2/1).

Ruas jalan berstatus Jalan Provinsi Jabar itu ambles sepanjang 15 meter dengan kedalaman 20 meter. Hal tersebut bisa membahayakan sejumlah kendaraan yang melintasi kawasan tersebut.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, ruas jalan tersebut ambles pada Minggu (2/1) malam tanpa diketahui warga sekitar.

Menurut Ai, warga setempat yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari lokasi mengatakan, dia mengetahui jalan tersebut ambles pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB dari seorang pengguna jalan yang menggunakan mobil Carry.

“Saat itu pengemudi tersebut menghentikan mobilnya. Kemudian ia datang ke warung dan mengeluhkan jalan yang ambles tersebut. Dia tampak shock karena kendaraannya hampir terjerumus ke bagian jalan yang ambles,” ujarnya, Senin (3/1).

Ai mengakui, hujan deras mengguyur kawasan Cikajang sepanjang Minggu (2/1) hingga petang hari. Selain itu, aliran listrik juga padam sehingga dia tidak keluar rumah. Ai mengaku tidak mendengar suara apa pun saat jalan itu tiba-tiba ambles.

Berdasarkan pantauan di lapangan, ruas jalan yang ambles berupa badan jalan selebar 1-1,5 meter. Begitu mengetahui jalan tersebut ambles, Ai memasang batang pohon kecil di tengah jalan dan memasang karung yang berisi aspal sisa pengerjaan perbaikan jalan yang ada di dekat rumahnya.

Hal itu dilakukan Ai sebagai tanda peringatan untuk para pengguna jalan yang lain agar tidak sampai terjerumus ke jalan yang ambles tersebut.

“Mudah-mudahan setiap pengguna jalan dapat melihat tanda tersebut dan tidak sampai masuk ke dalam jalan yang ambles. Apalagi, pada malam hari banyak pengendara motor yang tidak memakai lampu,” katanya.

Retakan tanah

Terkait dengan amblesnya jalan tersebut, Ai mengaku, sekitar dua minggu yang lalu dia sempat melihat retakan tanah pada ruas jalan yang ambles. Retakan itu kemudian terus membesar dari hari ke hari, hingga akhirnya pada Minggu (2/1) malam, ruas jalan tersebut ambles tepat pada bagian tanah yang retak tersebut.

“Untungnya tidak retak sampai ke rumah saya. Hal itu bisa jadi karena air hujan masuk ke dalam retakan tanah. Lalu, retakan tanah itu terus membesar dan hujan akhirnya jalan tersebut ambles,” tuturnya.

Hingga Senin (3/1) siang, lokasi jalan ambles tersebut belum dipasangi rambu-rambu peringatan bagi para pengguna jalan. Akibatnya, banyak pengguna jalan yang merasa kaget begitu mengetahui jalan tersebut ambles karena tanda peringatan hanya berupa batang pohon kecil yang dipasang di tengah jalan.

Selain itu, untuk kendaraan yang bergerak dari arah Garut menuju Pameungpeuk, jarak pandang ke badan jalan yang ambles sangat terbatas karena posisinya berada setelah jalan menikung.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Garut Atang Subarzah menyatakan, pihaknya sudah mengoordinasikan kerusakan jalan ambles tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jabar.

“Penanganan tidak bisa dilakukan secara darurat karena badan jalan yang ambles. Mungkin, perlu dibuat badan jalan baru. Penanganannya akan dilakukan Pemprov Jabar karena jalan tersebut berstatus jalan provinsi,” ucapnya.

Sumber: garutkab.go.id

0 komentar:

Posting Komentar