05 Januari 2011

Harga BBM di Jatim Naik 10 Persen Mulai 15 Januari

Surabaya, (tvOne).

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan nonsubsidi di Jawa Timur akan mengalami kenaikan 10 persen mulai 15 Januari, karena Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010 akan berlaku.

"Peraturan tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor itu mengatur kenaikan pajak tersebut 5 persen dari yang berlaku selama ini 5 persen," kata "Asistant External Relation Manager" PT Pertamina Region V, Eviyanti Rofraidah, di Surabaya, Rabu, (5/1).

Kenaikan pajak itu, sebenarnya berlaku mulai 1 Januari 2011. Namun, Pertamina akan menerapkannya per 15 Januari 2011, mengingat kebijakan Pemerintah Provinsi Jatim itu minim sosialisasi dan perlu persiapan lebih lanjut untuk mewujudkannya.

"Dampak kenaikan tersebut, tentu berimbas terhadap konsumen, baik masyarakat maupun kalangan industri," ujarnya.

Padahal, per 1 Januari 2011 harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi seperti pertamax dan pertamax plus sudah mengalami kenaikan pascakenaikan harga minyak dunia.

"Semisal, harga pertamax kini Rp7.850,00 per liter, pertamax plus Rp8.200,00 per liter, bio pertamax Rp7.850,00 per liter, dan pertamina dex Rp8.300,00 per liter," katanya.

Harga BBM nonsubsidi per 1 Januari 2011 tersebut masih ditetapkan dengan pemberlakuan pajak bahan bakar kendaraan bermotor 5 persen. "Di sisi lain, per akhir tahun 2010, harga BBM nonsubsidi masih Rp7.450,00 untuk satu liter pertamax dan pertamax plus Rp7.750,00 per liter," katanya.

Pemberlakuan kebijakan tersebut sudah diterapkan di Kalimantan Tengah, namun provinsi yang bersebelahan dengan Jatim, misalnya, Jawa Tengah, belum menerapkannya.
"Kami khawatir terjadi perpindahan pembelian BBM bagi konsumen yang berada di wilayah perbatasan Jateng dan Jatim, demi menghemat biaya BBM," ucapnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur, Dedy Suhajadi, mengaku, tidak tahu tentang adanya pemberlakuan kenaikan pajak bahan bakar kendaraan bermotor per 1 Januari 2011.

"Kami harap, pemerintah segera menyosialisasinya ke konsumen karena mereka yang kena dampak langsung kebijakan tersebut," katanya. (Ant)

Sumber: tvone.co.id

0 komentar:

Posting Komentar