01 Februari 2011

Korban Trafficking Dipulangkan

SUKABUMI, (PRLM).- Dua orang korban perdagangan manusia (trafficking) asal Kab. Sukabumi dipulangkan ke rumah masing-masing, Selasa (1/2) malam. Mereka adalah Mulyani (35) warga RT 4 RW 6 Desa Lembur Sawah Kec. Cicantayan dan Irawan (23) RT 5 RW 4 Desa Pasir Suren Kec. Pelabuhan Ratu.

Keduanya dipulangkan setelah dijemput oleh Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (P2TP2O) Jabar di Malaysia pada Selasa (25/1) lalu.

Mulyani menuturkan, pada Oktober 2010 lalu ia diberangkatkan secara ilegal oleh seseorang yang mengaku sudah piawai dalam pengiriman tenaga kerja di luar negeri. Oleh karena itu ia percaya saat ditawari pekerjaan di Kuching, Serawak, Malaysia.
Tanpa melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), Mulyani diberangkatkan ke Malaysia, dioper-oper dari satu orang ke orang lain hingga ke rumah majikannya. "Tidak pernah diberi pelatihan apapun. Dua hari setelah dapat paspor, langsung berangkat," katanya saat ditemui di Pendopo Kab. Bandung, Selasa (1/2) malam.

Di Malaysia ia berpindah tempat kerja sampai tiga kali. Di majikan ketiga ia melarikan diri lantaran tidak diberi makan sejak kedatangannya.

"Setelah empat hari, saya sudah tidak kuat lagi. Akhirnya saya melarikan diri. Saya menuju masjid. Lalu ditolong orang diantarkan ke KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) di sana," tutur Mulyani.

Tidak sepeserpun ia menikmati gaji selama bekerja di sana. Satu kali ia menerima gaji sebesar Rp 300 ringgit diambil oleh agennya.

"Waktu di KJRI saya ditanya apakah mau menuntut perkara ini, saya tidak mau. Yang penting saya pulang," katanya yang sempat ditampung selama 1,5 bulan di KJRI.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kab. Sukabumi Elis Nurbaeti mengatakan selama 2009-2010 sudah 28 kasus trafficking yang ditangani oleh lembaganya.

Ia berharap kasus-kasus itu menjadi pelajaran bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. "Perlu adanya kerjasama yang kuat antar instansi pemerintahan untuk mengatasi persoalan trafficking yang sudah menjadi fenomena gunung es ini," katanya. (A-170/A-26).***

Re-post from: Pikiran Rakyat Online

0 komentar:

Posting Komentar